Wednesday, July 22, 2009

Infeksi Herpes Pada Mulut (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis)

DEFINISI
Infeksi Herpes Mulut Primer (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis) adalah suatu infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut lainnya. Herpes Sekunder (Herpes Labialis Berulang) adalah suatu reaktivasi (pengaktivan kembali) virus lokal yang menyebabkan terbentuknya cold sore (luka di dekat mulut akibat demam).


PENYEBAB
Virus herpes simpleks.


GEJALA
Secara khusus, seorang bayi mendapatkan virus herpes simpleks dari orang dewasa yang memiliki cold sore. Infeksi awal pada bayi ini (herpes primer) menyebabkan peradangan gusi biasa dan sakit mulut yang luar biasa. Bisa terjadi demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tidak enak badan; sehingga anak menjadi rewel.



Sebagian besar kasus bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya. Orang tua seringkali menduganya sebagai akibat dari pertumbuhan gigi atau penyakit lainnya.
Dalam 2-3 hari, timbul lepuhan yang sangat kecil (vesikel) di mulut. Vesikel ini mungkin tidak disadari karena mereka segera pecah dan meninggalkan luka terbuka di mulut. Rasa sakit dirasakan di seluruh mulut, terutama gusi.

Seminggu kemudian anak akan membaik, tetapi virus herpes simpleks tetap berada dalam tubuhnya, dan infeksi sering berulang di kemudian hari (herpes sekunder). Infeksi awal menyebabkan sakit yang menyebar di mulut, tetapi infeksi ulangan biasanya menyebabkan timbulnya cold sore (fever blister, lepuhan yang timbul karena demam).

Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh:
- sengatan matahari pada bibir
- demam
- cuaca dingin
- alergi makanan
- cedera di mulut
- pengobatan gigi
- kecemasan.



1-2 hari sebelum timbulnya lepuhan, penderita merasakan kesemutan atau rasa tidak nyaman (gejala prodroma) pada daerah dimana lepuhan akan muncul. Perasaan ini sulit untuk diungkapkan, tetapi mudah dikenali pada seseorang yang sebelumnya menderita herpes.

Luka terbuka bisa timbul di bibir bagian luar dan kemudian terbentuk keropeng. Di dalam mulut, luka ini paling sering ditemukan di langit-langit (palatum). Luka di mulut berawal sebagai lepuhan-lepuhan kecil yang dengan segera akan bergabung dan membentuk luka merah yang menimbulkan nyeri.

Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan dari herpes simpleks labialis mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada:
- penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)
- penderita yang menjalani kemoterapi
- penderita yang menjalani terapi penyinaran
- penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.
Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.





DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil biakan dari luka. Pemeriksaan fisik juga bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening di leher atau selangkangan. Tes Tzanck atau biakan virus dari luka di kulit bisa menunjukkan adanya virus herpes.


PENGOBATAN
Tujuan pengobatan pada herpes primer adalah untuk mengurangi rasa sakit, sehingga penderita bisa tidur, makan dan minum secara normal. Rasa nyeri bisa menyebabkan anak tidak mau makan dan tidak mau minum; bila disertai demam, hal ini bisa dengan segera menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Karena itu anak yang sakit harus minum cairan sebanyak mungkin.

Untuk mengurangi nyeri pada penderita dewasa atau anak yang lebih besar, bisa digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga digunakan obat kumur yang mengandung baking soda. Pengobatan pada herpes sekunder akan efektif bila dilakukan sebelum munculnya luka, yaitu segera setelah penderita mengalami gejala prodroma. Mengkonsumsi vitamin C selama masa prodroma bisa mempercepat hilangnya cold sore.

Melindungi bibir dari sinar matahari secara kangsung dengan menggunakan topi lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir surya, bisa mengurangi kemungkinan timbulnya cold sore. Sebaiknya penderita juga menghindari kegiatan dan makanan yang bisa memicu terjadinya infeksi ulangan. Penderita yang sering mengalami infeksi ulangan bisa mengkonsumsi lisin.

Salep asiklovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat. Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya.

Untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri, maka antibiotik diberikan kepada penderita dewasa yang memiliki luka hebat. Untuk kasus-kasus yang berat dan untuk penderita yang memiliki kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan kapsul asiklovir.Kortikosteroid tidak digunakan untuk mengobati herpes simpleks karena bisa menyebabkan perluasan infeksi.


PENCEGAHAN
Tindakan berikut bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya herpes labialis:
- Menghindari kontak langsung dengan cold sore atau luka herpes lainnya.
- Memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak langsung dengan cara mencuci benda-benda yang telah digunakan oleh penderita dengan air panas (lebih baik direbus)
- Tidak memakai benda bersama-sama dengan penderita herpes, terutama ketika lukanya sedang aktif
- Menghindari faktor pencetus (misalnya sinar matahari).