Dakriostenosis adalah penyumbatan duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung).
PENYEBAB
Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalam hidung melalui duktus nasolakrimalis. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan menumpuk dan mengalir secara berlebihan ke pipi.
Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis) bisa terjadi akibat:
- Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir
- Infeksi hidung menahun
- Infeksi mata yang berat atau berulang
- Patah tulang (fraktur) hidung atau wajah
- Tumor.
GEJALA
Penyumbatan karena tidak sempurnanya sistem nasolakrimalis biasanya menyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora) dari salah satu ataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur 3-12 minggu. Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6 bulan, sejalan dengan perkembangan sistem nasolakrimalis.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah:
- Pemeriksaan hidung bagian dalam
- Pewarnaan mata dengan zat fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata
- Sinar X khusus untuk menilai duktus nasolakrimalis.
PENGOBATAN
Jika penyumbatannya parsial, bisa dilakukan pemijatan pada daerah kantong air mata sebanyak beberapa kali/hari.
Jika terjadi peradangan pada konjungtiva (konjungtivitis) diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik.
Jika penyumbatan tetap terjadi biasanya saluran harus dibuka dengan bantuan jarum kecil yang dimasukkan melalui lubang saluran di sudut kelopak mata.
Pada penderita dewasa dilakukan pembedahan untuk membuka kembali saluran air mata (dakriosistorinostomi).
PENCEGAHAN
Pengobatan yang adekuat terhadap infeksi hidung dan mata bisa mengurangi resiko terjadinya dakriostenosis.