Pada laki-laki, disfungsi seksual mengacu kepada kesulitan terlibat dalam hubungan seks. Disfungsi seksual meliputi berbagai gangguan yang mempengaruhi gairah seks (libido), kemampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi (disfungsi ereksi, atau impoten), ejakulasi, dan kemampuan untuk mencapi orgasme.
Anda perlu tahu .... |
|
Penyebab-penyebab psikologi pada disfungsi seksual |
|
Fungsi Seksual Normal
Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi baik pikiran (pikiran, ingatan, dan emosi) dan tubuh. Saraf, sirkulasi, dan sistem kelenjar endokrin (hormonal) seluruhnya berinteraksi dengan pikiran untuk menghasilkan reaksi seks. Kelembutan dan keseimbangan saling mempengaruhi di antara seluruh bagian sistem saraf yang mengendalikan reaksi seks pada pria.
Hasrat (juga disebut gairah seks atau libido) adalah keinginan untuk terlibat di dalam aktifitas seks. Hal itu kemungkinan dipicu oleh pikiran, perkataan, penglihatan, penciuman, atau sentuhan. Hasrat menyebabkan siklus tahap awal pada reaksi seks, terangsang.
Aktivitas seksual dan penyakit jantung |
Kegiatan seks biasanya sedikit membebani daripada kegiatan fisik berat dan menengah oleh karena itu biasanya aman untuk pria dengan penyakit jantung. Meskipun resiko serangan jantung tinggi selama kegiatan seks dibandingkan selama istirahat, resiko masih sangat rendah sepanjang aktivitas seks. Juga, pria yang aktif secara seksual dengan penyakit pada jantung dan sistem cardiovascular (termasuk angina, tekanan darah tinggi, gagal jantung, irama jantung yang tidak normal, dan penyumbatan pada klep aortic (aortic stenosis)) membutuhkan konsultasi dengan dokter mereka. Biasanya, aktivitas seks adalah aman jika penyakit ringan, jika penyebabnya hanya beberapa gejala, dan jika tekanan darah normal. Jika penyakit dalam tingkat menengah keparahan atau jika pria memiliki kondisi lain yang membuat serangan jantung terjadi, pemeriksaan kemungkinan diperlukan untuk memastikan seberapa aman kegiatan seks tersebut. Jika penyakitnya parah atau jika pria tersebut memiliki pembesaran jantung yang menyumbat aliran darah meninggalkan ventrikel sebelah kiri (obstructive cardiomyopathy), kegiatan seks harus ditunda sampai setelah pengobatan mengurangi keparahan pada gejala-gejala. Aktivitas seks harus ditunda sampai setidaknya 2 sampai 6 minggu setelah serangan jantung. Penggunaan sildenafil, vardenafil, dan tadalafil kemungkinan berbahaya pada pria yang menggunakan nitrogliserin, seharusnya tidak menggunakan obat-obatan ini. Paling sering, pemeriksaan untuk memastikan keamanan pada kegiatan seks meliputi memantau jantung sebagai tanda suplai darah yang kurang ketika orang tersebut berolahraga atau di atas treadmill. Jika suplai darah tercukupi selama olahraga, serangan jantung selama aktifitas seks sangat tidak mungkin sekali. |
Pada tahap plateau, rangsangan dan otot bertahan atau lebih intensif. Orgasme adalah puncak atau klimaks pada rangsangan seks. Ketika orgasme, otot menegang di seluruh tubuh lebih meningkat. Pria tersebut mengalami kontraksi pada otot panggul diikuti pelepasan otot yang tegang. Semen biasanya, tetapi tidak selalu, diejakulasi dari penis. Ejakulasi terjadi ketika saraf merangsang kontraksi otot di dalam organ reproduksi pria seperti seminal vesicle, prostat, dan pembuluh pada epididimid dan vas deferens. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam urethra. Kontraksi pada otot di sekitar urethra lebih lanjut menggerakkan semen melalui dan keluar dari penis. Leher kantung juga menegang untuk menjaga semen mengalir kembali menuju kantung.
Meskipun ejakulasi dan orgasme seringkali terjadi hampir serempak, peristiwanya beda. Ejakulasi bisa terjadi tanpa orgasme. Juga, orgasme bisa terjadi tanpa ejakulasi, khususnya sebelum pubertas, atau dengan menggunakan obat-obatan tertentu (seperti beberapa antidepresan) atau setelah operasi (seperti pengangkatan kelenjar prostat). Kebanyakan pria mendapatkan orgasme sebagai kenikmatan yang tinggi.
Pada resolusi, seorang pria kembali dalam keadaan tidak bangun. Sekali ejakulasi terjadi atau orgasme terjadi, arteri penile mengkerut dan pembuluh relaks, mengurangi aliran darah, meningkatkan aliran darah keluar dan menyebabkan penis menjadi lemas (detumescence). Setelah orgasme, ereksi tidak bisa diperoleh untuk suatu jangka waktu (periode refractory), sering selama 20 menit atau kurang pada pria muda tetapi lebih lama pada pria yang lebih tua. Waktu diantara ereksi biasanya meningkat sesuai usia pria.