Thursday, February 11, 2010

Trombosis Vena Porta

DEFINISI
Trombosis Vena Porta (Portal Vein Thrombosis) adalah sumbatan pada vena porta yang disebabkan karena adanya bekuan darah. Sumbatan vena portal dihasilkan dari trombosis (gumpalan darah) atau penyempitan pada vena portal, yang membawa darah menuju hati dari usus.
  • Kebanyakan orang tidak mengalami gejala-gejala. Cairan bisa menumpuk di perut, limpa bisa membesar, dan pendarahan berat bisa terjadi pada kerongkongan.
  • Doppler Ultrasonografi biasanya bisa memastikan diagnosa.
  • Jika mungkin, penyebabnya diobati, dan obat-obatan kemungkinan digunakan untuk mencegah gumpalan membesar atau untuk memecahkan gumpalan.

Karena vena menyempit atau tersumbat, tekanan pada vena portal meningkat. Peningkatan tekanan ini (disebut hipertensi portal) menyebabkan limpa membesar (splenomegaly). Hal ini juga mengakibatkan peluasan, pembuluh darah terpuntir (varicose) pada kerongkongan (esophageal varices) dan seringkali di dalam perut (portal hypertensive gastropathy). Hal ini bisa mengalami pendarahan parah.

Penumpukan cairan pada perut (disebut ascites) tidak umum tetapi bisa terbentuk ketika penyumbatan pada vena portal disertai dengan penyumbatan hati atau kerusakan atau ketika cairan dalam jumlah besar diberikan secara infus untuk menyembuhkan pendarahan besar atau dari varises yang pecah pada kerongkongaqn atau perut. Trombosis vena portal yang terbentuk pada orang dengan sirosis akan menyebabkan kondisi mereka memburuk.


PENYEBAB
Sekitar 25% orang dewasa dengan sirosis mempunyai vena portal, mungkin berasal dari aliran darah yang sangat lamban. Vena portal juga disebabkan oleh berbagai kondisi yang membuat darah lebih mungkin menggumpal. Umumnya keadaan berbeda sesuai dengan kelompok usia :
  1. Bayi baru lahir : infeksi pada ujung tali pusat (pada pusar).
  2. Anak yang lebih tua : penyakit usus buntu.
  3. Orang dewasa : sel darah merah yang berlebihan (polycythemia), kanker tertentu (hati, pankreas, ginjal, atau kelenjar adrenalin), operasi, dan kehamilan.
Sering, beberapa kondisi bekerja bersama untuk menyebabkan penyumbatan. Penyebab tersebut tidak diketahui pada sekitar sepertiga orang.


GEJALA
Karena vena porta memasok tiga perempat dari pasokan darah hati, maka penyumbatan sebagian maupun penyumbatan total pada vena bisa merusak sel-sel hati; tergantung kepada lokasinya, ukuran bekuannya dan kecepatan terbentuknya bekuan. Penyumbatan akan meningkatkan tekanan di dalam vena porta dan vena-vena lainnya.

Vena di kerongkongan akan membesar. Gejala awal dari penyakit ini sering berupa perdarahan dari vena varikosa di kerongkongan bagian bawah (varises esofageal). Perdarahan ini menyebabkan batuk darah atau muntah darah. Limpa biasanya membesar, terutama pada anak-anak. Pada sekitar sepertiga penderita, penyumbatan berkembang dengan lambat, sehingga memungkinkan terbentuknya saluran darah lainnya (pembuluh kolateral) di sekitar penyumbatan dan pada akhirnya vena porta kembali terbuka. Meskipun demikian, hipertensi portal tetap ada.


DIAGNOSA
Dokter menduga trombosis vena porta pada orang yang mengalami beberapa kombinasi pada hal-hal berikut di bawah ini :
  1. Pendarahan dari kerongkongan atau varises gastric.
  2. Limpa membesar.
  3. Kondisi beresiko tinggi (misal, anak dengan infeksi tali pusat atau radang usus buntu akut).
Tes darah untuk mengevaluasi hati seringkali memeperlihatkan cukup normal. Jika penderita mengalami hipertensi portal dan pemeriksaan mikroskopik dari jaringan hati menunjukkan hasil yang normal, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah trombosis vena porta.

Ultrasonografi Doppler biasanya memastikan diagnosa. Hal ini menunjukkan bahwa aliran darah melalui vena portal berkurang atau tidak ada. Pada beberapa kasus, magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) diperlukan. Angiography dilakukan jika prosedur untuk menciptakan rute alternatif untuk aliran darah direncanakan. Untuk angiography, sinar X pada pembuluh darah dilakukan setelah pewarna radiopaque (dimana terlihat dalam sinar X) disuntikkan ke dalam vena portal.


PENGOBATAN
Jika gumpalan darah tiba-tiba menyumbat vena, obat yang memecahkan gumpalan (seperti activator jaringan plasminogen) kadangkala digunakan. Keefektifan pengobatan ini (disebut thrombolysis) tidak jelas. Jika gangguan terbentuk secara bertahap, anticoagulant, seperti heparin, kadangkala digunakan jangka panjang untuk membantu mencegah penggumpalan dari pengulangan atau pembesaran. Anticoagulant tidak memecahkan gumpalan yang ada.

Pada anak yang baru lahir dan anak-anak, penyebab (biasanya tali pusat yang terinfeksi atau radang usus akut) diobati. Masalah yang disebabkan oleh hipertensi portal juga diobati. Pendarahan dari pembuluh darah varicose pada kerongkongan bisa dihentikan menggunakan beberapa teknik berikut :
  1. Biasanya, plester karet dimasukkan melalui pipa pelihat elastis (endoscope), dipasang melalui mulut ke dalam kerongkongan. Plester tersebut digunakan untuk mengikat pembuluh darah varicose.
  2. Obat-obatan antihipertensi, seperti beta-bloker, mengurangi tekanan di dalam vena portal dan dengan demikian mencegah pendarahan di dalam kerongkongan. (beta bloker juga digunakan pada hypertensive portal gastropathy).
  3. Octreotide, obat yang juga menurunkan aliran darah menuju hati dan dengan demikian mengurangi tekanan darah di dalam perut, kemungkinan diberikan secara infus untuk menolong menghentikan pendarahan.
Kadangkala, ketika pengobatan ini tidak efektif, prosedur untuk menciptakan rute pengganti untuk aliran darah, dengan melewati hati, kemungkinan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan sistem venous portal dengan menciptakan sebuah shunt (penghubung) menuju inferior vena cava. Kesulitan menciptakan sebuah shunt ketika Vena portal tersumbat. Juga, shunt cenderung menjadi tersumbat.

Untuk beberapa orang, cangkok hati diperlukan. Pengobatan ditujukan untuk mengurangi tekanan di dalam vena porta dan mencegah perdarahan akibat varises esofageal. Yang pertama kali dilakukan adalah mencoba menutup vena varikosa dengan menggunakan tali karet atau menyuntikan suatu bahan kimia melalui endoskopi.

Pembedahan diperlukan untuk membuat hubungan (shunt) antara vena porta dengan vena cava, sehingga darah tidak melewati hati dan mengurangi tekanan vena porta. Tetapi pembedahan bypass meningkatkan resiko terjadinya ensefalopati hepatikum (kerusakan otak karena penyakit hati).