Sunday, March 14, 2010

Strabismus (Mata Juling)

DEFINISI
Strabismus (Mata Juling) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penyimpangan abnormal dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya, sehingga garis penglihatan tidak paralel dan pada waktu yang sama, kedua mata tidak tertuju pada benda yang sama.

Terdapat beberapa jenis strabismus:
  1. Esotropia : mata melenceng ke arah dalam
  2. Eksotropia : mata melenceng ke arah luar
  3. Hipertropia : mata melenceng ke arah atas
  4. Hipotropia : mata melenceng ke arah bawah.

PENYEBAB
Strabismus biasanya disebabkan oleh:
  • Tarikan yang tidak sama pada 1 atau beberapa otot yang menggerakan mata (strabismus non-paralitik). Strabismus non-paralitik biasanya disebabkan oleh suatu kelainan di otak.
  • Kelumpuhan pada 1 atau beberapa otot penggerak mata (strabismus paralitik). Kelumpuhan pada otot mata bisa disebabkan oleh kerusakan saraf.
Jenis strabismus yang lain ditemukan pada anak yang menderita rabun dekat.

Beberapa keadaan yang bisa ditemukan bersamaan dengan strabismus:
  • Ambliopia
  • Retinopati pada prematuritas
  • Retinoblastoma
  • Cedera otak traumatik
  • Hemangioma di sekitar mata (pada masa bayi)
  • Sindroma Apert
  • Sindroma Noonan
  • Sindroma Prader-Willi
  • Trisomy 18
  • Rubella kongenitalis
  • Sindroma inkontinensia pigmen
  • Cerebral palsy.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- mata juling (bersilangan),
- mata tidak mengarah ke arah yang sama,
- gerakan mata yang tidak terkoordinasi, dan
- penglihatan ganda.


DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
  • Pemeriksaan mata standar
  • Ketajaman penglihatan
  • Pemeriksaan retina
  • Pemeriksaan neurologis (saraf).

PENGOBATAN
Jika sampai anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia). Pada anak-anak yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan pada anak-anak yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.

Menutup mata yang normal dengan sebuah penutup bisa memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk menerima suatu gambaran dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda. Memperbaiki fungsi penglihatan akan memberikan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.

Setelah penglihatan pada kedua mata sama, bisa dilakukan pembedahan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga mereka menarik mata dengan kekuatan yang sama.

Esotropia akomodatif pada anak rabun dekat bisa diatasi dengan kaca mata sehingga pada saat melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.
Pengobatan lainnya adalah obat tetes mata ekotiofat, yang membantu mata memfokuskan pada benda-benda jarak dekat.

Strabismus paralitik bisa diatasi dengan kaca mata yang terdiri dari lensa prisma (yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata menerima gambaran yang hampir sama) atau bisa diatasi dengan pembedahan. Sampai umur 10 tahun, anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara teratur.