Friday, February 5, 2010

Sindroma Kulit Terbakar Karena Stafilokokus

DEFINISI
Sindroma Kulit Terbakar Karena Stafilokokus adalah suatu infeksi kulit yang luas dimana kulit mengelupas seperti terbakar. Sindroma ini hampir selalu menyerang bayi, anak-anak dan penderita gangguan sistem kekebalan.


PENYEBAB
Bakteri stafilokokus. Jenis stafilokokus tertentu menghasilkan zat racun yang menyebabkan lapisan kulit paling atas (epidermis) terpisah dari lapisan kulit di bawahnya. Infeksi kulit oleh stafilokokus kadang dapat menyebabkan sindroma syok toksik.


GEJALA
Sindroma biasanya berawal sebagai suatu infeksi berkeropeng yang terisolasi, yang menyerupai impetigo. Infeksi mungkin terjadi di daerah yang tertutup popok atau di sekitar pusar (pada bayi baru lahir). Pada anak-anak yang berusia 1-6 tahun, sindroma diawali dengan sebuah keropeng di hidung atau telinga. Lalu diikuti dengan timbulnya daerah berwarna merah tua di sekitar keropeng tersebut. Daerah ini terasa nyeri. Daerah kulit lainnya tampak merah dan membentuk lepuhan-lepuhan yang mudah pecah.

Selanjutnya, lapisan kulit paling luar mulai mengelupas meskipun hanya tersentuh atau terdorong sedikit. Dalam waktu 1-2 hari, hal yang sama terjadi pada permukaan kulit lainnya dan anak menjadi sangat sakit (demam, menggigil dan lemah). Karena kulit sebagai pelindung telah mengelupas, maka bakteri dan organisme penyebab infeksi lainnya dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh. Selain itu terjadi kehilangan sejumlah cairan melalui penguapan.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dengan tanda Nikolsky positif. Tanda Nikolsky positif jika pada saat disentuh, kulit mengelepus. Untuk memperkuat diagnosis dilekukan pemeriksaan biopsi atau pembiakan jaringan kulit.


PENGOBATAN
Diberikan antibiotik sejenis penicillin intravena (melalui pembuluh darah), yaitu cloxacillin, dicloxacillin atau cephalexin. Jika penyakit ini diketahui lebih dini, bisa diberikan sediaan per-oral (melalui mulut). Pengobatan dilakukan selama 10 hari dan penyembuhan dicapai dalam waktu 5-7 hari.

Untuk mencegah dehidrasi diberikan cairan melalui infus. Kulit dirawat secara hati-hati, sama halnya seperti menangani kulit yang mengalami luka bakar.