Sunday, July 18, 2010

Bunyi Dengkul untuk Mendeteksi Sakit Sendi

dengkulNyeri sendi (osteoarthritis) bisa sangat mengganggu aktivitas dan menurunkan kinerja karena jika sudah terkena akan susah disembuhkan. Kini peneliti bisa mendeteksi apakah seseorang punya risiko nyeri sendi dengan tes bunyi dengkul.

Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan di sendi 'melorot' dan dapat mempengaruhi setiap sendi di tubuh. Kelainan sendi ini paling sering mempengaruhi tangan, pinggul, lutut, punggung dan leher.

Ketika osteoartritis terjadi di lutut, tulang rawan yang menutupi ujung tulang sendi lutut rusak. Hal ini dapat semakin memburuk, jika tulang rawan tidak ada maka tulang bergesekan langsung dengan tulang, yang pada akhirnya menyebabkan nyeri yang luar biasa bagi pasien.

Saat ini, tidak ada obat untuk kondisi osteoartritis, tetapi ada beberapa untuk mencegahnya seperti penurunan berat badan atau olahraga ringan yang dapat mencegah kekakuan. Dalam kasus ekstrim, operasi dapat dipertimbangkan sebagai solusi.

Baru-baru ini peneliti meluncurkan perangkat prototipe yang bisa mendeteksi nyeri sendi di lutut alias osteoarthritis secara dini.

Peneliti di Universities of Lancaster dan Central Lancashire mengembangkan perangkat akustik untuk memindai bunyi di dengkul yang dapat menunjukkan kemerosotan pada sendi lutut secara dini.

"Pada dasarnya kami telah menemukan suatu cara untuk mengukur suara dari sendi berdasarkan gerakan repetitif sederhana, yaitu duduk dan berdiri," tutur Profesor John Goodacre dari Universitas Lancaster, seperti dilansir dari BBCNews, Minggu (18/7/2010).

Peneliti menemukan dengan alat prototipe ini, bunyi dengkul memiliki karakteristik sendiri. Karakteristik dengkul normal dengan yang rusak akan terdeteksi dari suaranya, sayangnya tidak dijelaskan secara gamblang perbedaan suara itu.

Penciptaan alat ini terinspirasi dari industri alat-alat akustik yang digunakan untuk mendeteksi keausan. Misalnya untuk mendeteksi keausan dan kerusakan di lengan beban bantalan dermaga.

"Jika kita benar-benar dapat membuat perubahan atau jika percaya bahwa perubahan dapat terjadi bahkan sebelum gejala berkembang, maka ini akan membuka jalan untuk berbagai pendekatan," tambah Prof Goodacre.

Bila osteoartritis telah dapat dideteksi secara dini, maka setidaknya dapat dilakukan perubahan dalam pengelolaan gaya hidup, penggunaan obat pencegah atau perawatan lainnya.

Prof Goodacre berharap perangkat ini kelak dapat dikembangkan menjadi alat yang murah dan praktis, agar dapat digunakan dokter dan klinik untuk mendiagnosa dan memantau osteoarthritis.

(mer/ir)

Oleh: Merry Wahyuningsih
Sumber: detikHealth